Investasi Sektor Energi Rp 800 Triliun Akan Masuk ke Indonesia

Investasi Sektor Energi Rp 800 Triliun Akan Masuk ke Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mencatat sejumlah investor siap masuk ke Indonesia dan menanamkan modalnya. Salah satu sektor yang harus diperhatikan adalah energi.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mencatat sejumlah investor siap masuk ke Indonesia dan menanamkan modalnya. Salah satu sektor yang harus diperhatikan adalah energi.

Asisten Deputi Mineral, Energi, dan Sumber Daya Non-Konvensional Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Amalyos mengatakan, pemerintah akan terus berupaya memfasilitasi realisasi investasi tersebut.

"Saat ini kami sedang memfasilitasi beberapa calon investor yang akan kami dorong di sektor energi," katanya, di Forum Pertamina Energi, Jakarta, Selasa (26/11).

Mengenai nilai investasi, lanjutnya, berdasarkan perhitungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, nilai investasi proyek-proyek tersebut mencapai USD 63,6 miliar.

“Saat ini kami sudah mencatatkan sekitar USD 63,6 miliar atau sekitar Rp 800 triliun,” katanya.

Dia mengatakan, proyek investasi tersebut sudah dalam proses dan akan difokuskan realisasinya dalam 5 tahun ke depan.

“Seperti yang disampaikan Menko (Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan) hingga 2024 dan sekarang investasi sudah masuk dalam pipeline, ini akan kami fasilitasi nanti,” ujarnya.

Jokowi Bahas Kerjasama Sektor Energi dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman, di sela-sela hari kedua KTT G20, Osaka, Jepang.

Pertemuan tersebut membahas rencana pembentukan Dewan Permusyawaratan Tingkat Tinggi yang diusulkan oleh Kerajaan Saudi. Hal ini merupakan tindak lanjut keseriusan Indonesia saat Menlu Retno Marsudi membahasnya dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Ibrahim bin Abdulaziz Al-Assaf saat keduanya bertemu di sela-sela pertemuan OKI di Jeddah, 29 Mei 2019.

“Saya berharap pembentukan dewan bisa diresmikan bersamaan dengan kunjungan Yang Mulia ke Indonesia yang sempat tertunda,” kata Presiden Jokowi di INTEX, Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019).

Selain itu, pertemuan juga membahas kerjasama antara Pertamina dan Aramco. Terkait hal tersebut, para menteri luar negeri kedua negara membahasnya di Jeddah dan sepakat untuk mendorong pertemuan tingkat menteri kedua negara.

Kemudian, sebagai tindak lanjut, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati melakukan pertemuan dengan Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih di sela-sela acara para Menteri Energi G20. Pertemuan, 16 Juni 2019 lalu di Jepang.

Diharapkan pembahasan kerjasama dapat selesai pada bulan Oktober, sehingga kerjasama dapat segera dilakukan.